Islamnya Amar bin Jamuh, asbab berhalanya dilempar ke parit

Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam kitab Dala'il An-Nubuwwah, hal 109, dari Ibnu Ishaq, dia berkata: "Ketika kaum Anshor tiba kembali ke Madinah setelah mereka berbaiat kepada Rosulullah saw., maka setelah itu penyebaran Islam di Madinah sangat pesat. Namun ada sebagian kecil masyarakat Madinah yang masih menganut agama nenek moyang yang syirik. Diantara mereka ada yang bernama Amar bin Jamuh. Anaknya yang bernama Mu'adz telah ikut berbaiat kepada Rosulullah saw. dalam pertemuan Aqobah. Amar bin Jamuh adalah tokoh terhormat dari Bani Salimah. Dia menyimpan berhala kayu dirumahnya yang bernama Manat (berhala bagi orang yang terhormat). Melihat hal itu, pemuda Islam Banu Salimah, yaitu Muadz bin jabal dan Muadz bin Amar (putranya sendiri) melempar berhala tsb ke parit yang penuh kotoran manusia. Perbuatannya itu tnpa sepengetahuan Amar. Betapa marahnya Amar sebab tuhan sembahannya dihinakan. Dia berjanji akan menghancurkan siapa yg menghinakan tuhannya itu.Dia ambil berhala, dicuci, di beri wewangian kemudian diletakan kembali ke tempatnya.
Pada malam berikutnya, ketika Amar sedang tidur, pemuda tadi kembali melakukan seperti yang dilakukan sebelumnya. Karena seringnya kejadian itu, maka setelah Amar mengambil patungnya dari parit itu, dia pun membersihkannya dan memberi wewangian. Kemudian ia mengambil pedangnya, lalu pedang itu di gantungkannya di leher patung sambil berkata: 'Demi Allah! Sesungguhnya aku tidak mengetahui siapakahah yang berbuat keji terhadapmu sebagaimana kamu ketahui. Oleh karena itu, jika kamu kuasa, maka lindungilah dirimu sendiri! Dan pedang ini ada padamu!
Malam berikutnya, ketika Amar tidur, para pemuda pun kembali masuk ke tempat peribadatan Amar. Ketika mereka melihat sebuah pedang tergantung di leher patung, maka mereka ambil pedangnya kemudian diganti dengan bangkai anjing. Setelah itu patung dilemparkan lagi ke parit.
Keesokan harinya ketika Amar hendak menyembah patung, dia tidak mendapati patung di tempatnya. Dia mencarinya di setiap tempat, akhirnya dia menemukan di tempat yang kemaren. Dia mendapati bangkai anjing dikalungkan di leher patung. Setelah dengan mata kepala sendiri Amar melihat hal itu (bahwa patung adlah benda yang tidak bisa apa apa) maka seorang yang sudah Islam menemuinya kemudian mengajaknya kepada Islam. Maka akhirnya, Amar masuk Islam dan sungguh bagus keislamannya." (-Kitab Kisah Sahabat- Maulana Yusuf rah.a)

Comments

Popular Posts